Langsatu.com Kota Langsa 11/12/2025 Kesedihan dan kepedihan seolah selalu membayang-bayangi Aceh. Banjir 26 November 2025 di Sumatra Utara dan Aceh sungguh meninggalkan kesedihan yang luar biasa.
Paska banjir banyak wilayah di Aceh terisolir tidak dapat di jangkau. Jalanan hancur, jembatan hilang di terjang banjir, banyak warga Aceh kehilangan rumah dan tempat tinggal, yang selamat dari amukan air banjir terpaksa tidur di tenda-tenda darurat.
Berhari-hari mereka tak ada makanan, mereka kelaparan. Mereka menangis, mereka menderita.
Sementara bantuan dari pemerintah tak kunjung tiba. Pemerintah pusat dan pemerintah daerah seolah kompak menganggap bencana yang menimpa Aceh dan Sumut adalah bencana biasa, bahkan salah seorang pejabat Negara mengatakan bahwa,
Bencana banjir di Aceh hanya heboh di media sosial.
Pernyataan tersebut sangatlah melukai hati masyarakat Aceh.
Bupati dan Walikota di wilayah tersebutpun seolah lari dan bersembunyi di tengah masyarakatnya diterpa penderitaan yang luar biasa.
Dikota-kota yang terdampak banjirnya tidak terlalu parahpun tidak kalah menderitanya. Listrik padam berhari-hari membuat aktifitas tidak bisa berjalan normal, pasokan air bersih tersendat-sendat.
Untuk mendapatkan satubliter BBM masyarakat Aceh harus mengantri berjam-jam. Yang lebih parah lagi adalah jalur komunikasi di Aceh solah-olah telah di atur sedemikian rupa agar kejadian di Aceh tidak terlalu terdengar ke dunia Internasional.
Ada apa dengan pemerintah? Apakah Negara ini sudah sedemikan rupa bobroknya? Ini merupakan tanda tanya besar bagi masyarakat Aceh.##
(Pewarta: Muhammad.Ali C J,B)






0 Komentar